Sektor dunia perikanan dan
kelautan merupakan sektor yang memiliki potensi ekonomi besar. Secara fisik
Indonesia adalah Negara kepulauan terbesar di dunia dan di wilayah pesisir dan
lautan yang sangat luas itu terdapat potensi sumber daya perikanan dan kelautan
dan jasa-jasa lingkungan yang beraneka ragam sebagai potensi pembangunan yang
belum dimanfaatkan secara optimal. Namun potensi ini belum mampu dimanfaatkan dengan baik
karena kebijakan yang diambil selama ini masih kurang tepat, terbukti dengan
kenyataan bahwa sebagian besar penduduk yang bermukim di pesisir dan hidup dari
pengelolaan sumber daya perikanan dan kelautan tergolong miskin (Kusnadi).
Kebijakan pemerintah yang kurang
tepat selama ini menjadikan Indonesia sebagai negara yang kaya akan sumber daya
namun miskin. (Akiner) menyatakan bahwa kebijakan yang diambil negara-negara
berkembang yang kaya akan sumber daya perikanan dan kelautan menjadi penyebab
negara tersebut menjadi miskin. Lambatnya pelaksanaan reformasi, tingginya
tingkat korupsi, lambatnya restrukturisasi ekonomi dan lemahnya pengawasan
pajak dan pertumbuhan ekonomi yang lambat merupakan sebagian penyebabnya.
Padahal, kebijakan yang tepat
sangat diharapkan oleh masyarakat terutama yang menggantungkan hidupnya pada
sumberdaya perikanan dan kelautan terutama ikan. Masyarakat yang sebagian besar
mendiami wilayah pesisir dan langsung berinteraksi dengan laut. Mereka adalah
masayarakat yang hanya bisa berharap bantuan dari pemerintah untuk memberikan
kebijakan-kebijakan yang memihak dan membantu kehidupan mereka.
Sebagai sebuah kelompok masyarakat
yang paling dekat dengan sumber daya perikanan dan kelautan, sebagian besar
penduduk yang bermukim di wilayah pesisir berprofesi sebagai nelayan. Sebuah
profesi yang penuh dengan resiko dan ketidakpastian. Resiko dari alam, ombak
yang besar dan cuaca yang tidak menentu, harus mereka lalui. Nelayan juga tidak
dapat memastikan akan membawa hasil ketika kembali ke rumah, karena dengan
semakin besarnya tingkat eksploitasi terhadap semberdaya perikanan dan kelautan
sehingga pasokan ikan di laut semakin berkurang yang berakibat kepada
berkurangnya hasil tangkapan mereka. Sebuah profesi yang menuntut mereka
memiliki mental yang kuat.
Berdasarkan data
Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2009, jumlah penduduk miskin di Indonesia
mencapai 32,530 juta jiwa (14,15%). Dari jumlah tersebut 14,58 juta jiwa (44%)
di antaranya adalah masyarakat yang bekerja sebagai nelayan. Nelayan yang
mendiami yang hidup di kawasan pesisir perikanan dan kelautan dan pedesaan berada di bawah garis
kemiskinan dan selama ini menjadi golongan yang paling terpinggirkan.
Kondisi
tersebut mendorong penulis untuk mengungkapkan dunia perikanan dan kelautan dengan beberapa penjelasan
yang ada di dalamnya. Oleh karena itu, dalam blog ini penulis mengangkat permasalahan
tersebut sebagai topik penulisan. Semoga bisa menjadi tambahan ilmu dan
pengetahuan bagi para pembaca.