Sejak 1997, Indonesia telah
mengalami perubahan secara nyata dan fundamental. Perubahan ini telah mendorong
kita mengadakan perubahan dalam rumusan Rencana Pembangunan Nasional kita.
Kemudian, proses persiapan rencana pembangunan itu sendiri pada saat sekarang
telah sangat berbeda daripada proses
yang terdahulu. Sekarang lebih ditekankan pada kemitraan atau kebersamaan,
dengan melibatkan masyarakat umum dan para stakeholder lainnya. Pendekatan bottom
up pada rumusan rencana pembangunan telah dilaksanakan pada setiap
tingkatan.
Berkenaan dengan ketiga
pertama Agenda Nasional dari Rencana
Kerja 2007, yaitu meningkatkan kesejahteraan rakyat, kita tidak dapat
menghindar dari kekurangan-kekurangannya yang perlu kita perhatikan. Tingkat
kesejahteraan rakyat kita masih jauh dari yang kita harapkan.
Sekarang Indonesia sedang
menghadapi persoalan yang sangat besar, yaitu tingginya tingkat kemiskinan dan
pengangguran. Ini menunjukkan bahwa sektor riil belum dapat menyerap secara
nyata rakyat penganggur. Oleh karena itu, 9 prioritas sebagai Agenda Nasional 2007 sangatlah penting untuk
ditetapkan untuk menunjang menuju pengurangan kemiskinan dan membuka lapangan
kerja baru melalui 4 tahapan sbb.:
1). Peningkatan kualitas
pertumbuhan ekonomi. Peningkatan pertumbuhan dan pembangunan akan menciptakan
kesempatan kerja baru yang akhirnya menuju pengurangan kemiskinan. Mendorong
terbentuknya industri-industri padat karya dan meningkatkan produktifitas
pertanian dan perikanan yang akan bermanfaat bagi si-miskin. Kebanyakan rakyat
yang bekerja dalam sektor pertanian dan perikanan memiliki produktivitas rendah
dengan tingkat pendapatan yang rendah pula.
Dengan memprioritaskan
revitalisasi pertanian dan perikanan serta daerah pedesaan maka akan
meningkatkan produktifitas sektor pertanian dan perikanan yang pada gilirannya
akan mengurangi kemiskinan secara nyata.
Tambahan lagi, pembangunan
industri-industri padat karya, meliputi perusahaan-perusahaan mikro, kecil dan
menengah, dimana kebanyakan rakyat menggantungkan sumber pendapatannya, adalah
sangat penting dan akan terus digalakan.
2). Meningkatkan kemudahan
si-miskin terhadap kebutuhan pokoknya. Fakta menunjukkan bahwa terdapat
ketidak-seimbangan kemudahan terhadap kebutuhan pokok antara si-miskin dan
si-kaya. Oleh karena itu, meningkatnya kemudahan terhaoap pendidikan, pelayanan
kesehatan, infrastuktur dasar seperti air bersih dan perumahan, sama halnya
untuk kemudahan makanan dan nutrisi, adalah sangat mutlak diperlukan didalam
mengurangi kemiskinan.
3). Memberdayakan rakyat melalui
pembangunan berbasis masyarakat. Pemberdayaan masyarakat ditujukan terhadap
rakyat yang memiliki kapasitas untuk
menentukan matapencaharian mereka dan melibatkan mereka langsung dalam
pembangunan yang berkaitan dengan proses pengambilan keputusan. Pemerintah
berkeinginan untuk memperluas pelaksanaan program pengurangan kemiskinan yang
berbasis masyarakat ini ke hampir seluruh daerah Indonesia.
4). Peningkatan jaminan sosial. Peningkatan
jaminan sosial untuk rakyat yang lemah adalah tugas yang sangat penting untuk
mengurangi kemiskinan. Tahap pertama, pemerintah membentuk sistem bantuan
sosial bagi rakyat termiskin melalui program bantuan modal tanpa jaminan.
Kemudian, tahap berikutnya mencoba bantuan modal dengan jaminan di
daerah-daerah tertentu. Diharapkan sistem ini akan memberikan multi –efek atau
dampak yang luas terhadap kesejahteraan rakyat dan menjadi salah satu usaha
kita untuk mendorong investasi sumberdaya manusia melalui peningkatan kemudahan
mereka terhadap pelayanaan kesehatan dan pendidikan.
Peningkatan infrastruktur juga
merupakan salah satu prioritas pemerintah yang
akan secara serius dilaksanakan. Pemerintah akan lebih memfokuskan untuk
pembangunan infrastruktur yang dapat meningkatkan daya saing bagi sektor riil
dengan lebih menyederhanakan pelayanan standar dan mendorong sektor swasta
berinvestasi pada proyek infrastruktur.