Friday, October 26, 2012

Dilematisasi Laut Indonesia


Laut Indonesia

Sejak era reformasi bergulir di tengah percaturan politik di Indonesia, sejak itu pula perubahan kehidupan mendasar berkembang di hampir seluruh kehidupan berbangsa dan bernegara. Seperti merebaknya beragam krisis yang melanda Negara Kesatuan Republik Indonesia. Salah satunya adalah berkaitan dengan Orientasi Pembangunan. Sektor laut Indonesia dapat dikatakan hampir tak tersentuh, meski kenyataannya sumberdaya kelautan dan perikanan yang dimiliki oleh Indonesia sangat beragam, baik jenis dan potensinya. Potensi sumberdaya tersebut terdiri dari sumberdaya yang dapat diperbaharui, seperti sumberdaya perikanan, baik perikanan tangkap maupun budidaya laut dan pantai, energi konvensional serta sumberdaya yang tidak dapat diperbaharui seperti sumberdaya minyak dan gas bumi dan berbagai jenis mineral. Selain dua jenis sumberdaya tersebut, juga terdapat berbagai macam jasa lingkungan lautan yang dapat dikembangkan untuk pembangunan kelautan dan perikanan seperti pariwisata bahari, industri maritim, jasa angkutan dan sebagainya.
Sektor laut Indonesia sebagai salah satu sektor andalan yang mampu mengantarkan bangsa Indonesia keluar dari krisis yang berkepanjangan. Setidaknya ada beberapa alasan pokok yang mendasarinya, yaitu:
1.      Potensi perikanan laut Indonesia yang terdiri atas potensi perikanan pelagis dan perikanan demersal tersebar pada hampir semua bagian perairan laut Indonesia yang ada seperti pada perairan laut teritorial, perairan laut nusantara dan perairan laut Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). Luas perairan laut Indonesia diperkirakan sebesar 5.8 juta km2 dengan garis pantai terpanjang di dunia sebesar 81.000 km dan gugusan pulau-pulau sebanyak 17.508, memiliki potensi ikan yang diperkirakan terdapat sebanyak 6.26 juta ton pertahun yang dapat dikelola secara lestari dengan rincian sebanyak 4.4 juta ton dapat ditangkap di perairan Indonesia dan 1.86 juta ton dapat diperoleh dari perairan ZEE.
2.      Selama beberapa dasawarsa, orientasi pembangunan negara ini lebih mengarah ke darat, yang mengakibatkan sumberdaya daratan terkuras. Oleh karena itu wajar jika sumberdaya laut Indonesia tumbuh ke depan.
3.      Dikaitkan dengan laju pertumbuhan penduduk serta meningkatnya kesadaran manusia terhadap arti penting produk laut Indonesia bagi kesehatan dan kecerdasan manusia, sangat diyakini masih dapat meningkatkan produk perikanan dan kelautan di masa datang.
4.      Kawasan pesisir dan laut Indonesia yang dinamis tidak hanya memiliki potensi sumberdaya, tetapi juga memiliki potensi bagi pengembangan berbagai aktifitas pembangunan yang bersifat ekstraksi seperti industri, pemukiman, konservasi dan lain sebagainya.
Terdapat berbagai kesenjangan yang masih mewarnai pembangunan laut Indonesia baik secara nasional maupun secara lokal administratif pengelolaan. Berbagai prasarana yang dibangun oleh pemerintah, seperti pembangunan pelabuhan perikanan dan tempat-tempat pendaratan ikan yang tersebar di berbagai wilayah belum memberikan hasil yang memuaskan sesuai dengan yang diharapkan, berbagai model pengaturan dan kebijakan yang diambil belum dapat menyentuh secara baik terhadap permasalahan mendasar yang ada. Hal tersebut diakibatkan pendekatan yang digunakan selama ini masih merupakan pendekatan top-down. Banyaknya instansi terkait yang terlibat dalam berbagai macam bentuk pelibatan, juga merupakan salah satu wujud kesemrautan pengelolaan laut Indonesia.

No comments:

Post a Comment