Pemanasan global
telah memasuki tahap yang serius dalam beberapa tahun terakhir. Karena dampaknya yang sangat luas bagi manusia
dan lingkungan di bumi. Salah
satu dampak yang sudah mulai terlihat adalah adanya perubahan iklim. Meskipun
masih menjadi perdebatan, namun pemanasan global disebut-sebut sebagai penyebab
utamanya.
Adanya perubahan
iklim tentu tidak bisa dianggap sebagai masalah kecil jika kita berbicara
tentang pembangunan kelautan. Karena hal ini akan berdampak terhadap
terganggunya pola kesimbangan alam, sehingga memaksa manusia untuk melakukan
proses mitigasi dan adaptasi terhadap dampak yang akan ditimbulkannya di
kemudian hari.
Dalam kaitan dengan pentingnya memahami
aspek kimia laut adalah kita bisa mengetahui dimana seharusnya memposisikan
laut dalam perubahan iklim akibat pemanasan global. Meskipun pemahaman tentang
mekanisme dan jumlah karbon yang terlibat dalam pertukaran karbon antara laut
dan atmosfer masih sedikit, laut telah terbukti sangat penting perannya dalam
pengaturan alami tingkat CO2 di atmosfer.
Di
sisi lain, dengan semakin meningkatnya CO2 di atmosfer maka akan
berdampak buruk bagi ekosistem laut. Salah satu biota yang terkena dampak
secara langsung adalah karang. Sedikit penjelasan mengenai hal tersebut adalah
laut menyerap 1/3 dari kelebihan CO2 yang dihasilkan dari aktivitas
manusia. Kemudian CO2 bereaksi dengan air laut membentuk asam
karbonat menjadi bikarbonat. Reaksi inilah menyebabkan terjadinya penurunan pH
air laut dan berkurangnya status kejenuhan aragonit. Pengurangan konsentrasi ion karbonat akan
berakibat penurunan kemampuan karang untuk membentuk kerangka kapur. Dan jika
hal ini dibiarkan dan tidak ada tindak lanjutnya maka nantinya akan menjadi
penghambat kelangsungan pembangunan perikanan secara keseluruhan.
No comments:
Post a Comment