(1) Perikanan Tangkap,
Potensi lestari sumber daya ikan (SDI) laut Indonesia sekitar 6,4 juta ton
per tahun atau 7 persen dari total potensi lestari SDI laut dunia yang tersebar
dalam 9 wilayah pengelolaan perikanan dan sebagian besar berada di Kawasan
Timur Indonesia. Sedangkan jumlah tangkapan yang diperbolehkan adalah 80% dari
potensi lestari atau sekitar 5,12 juta ton per tahun. Pada tahun 2001, tercatat
jumlah potensi sumber daya ikan laut yang telah dimanfaatkan sebesar 4,1 juta
ton berarti tingkat pemanfaatannya mencapai 63,5 %.
(2)
Perikanan Budidaya,
Selain
potensi perikanan tangkap, Indonesia memiliki potensi perikan budidaya yang
cukup besar. Berdasarkan hitungan sekitar 5 km dari garis pantai kea rah laut,
potensi lahan kegiatan budidaya laut diperkirakan sekitar 24,53 juta ha.
Komoditas – komoditas yang dapat dibudidayakan antara lain: ikan kakap, kerapu,
tiram, kerang darah,kerang mutiara dan rumput laut. Pada tahun 2000, kegiatan
budidaya laut mencapai produksi sebesar 994,962 ton dengan nilai sebesar 1,36
triliun berdasarkan nilai pada tingkat produsen. Indonesia juga memiliki
potensi pengembangan budidaya tambak di daerah hutan bakau. Menurut Ditjen
Perikanan pemanfaatan pengembangan tambak baru mencapai 40 persen dari
potensinya atau 344,759 ha.
(3) Industri Bioteknologi Kelautan,
Bioteknologi kelautan dapat memberikan kontribusi
ekonomi yang besar untuk pembangun bangsa Indonesia. Berbagai bahan bioaktif
yang terkandung pada biota perairan laut seperti omega – 3, hormon, protein dan
vitamin memiliki potensi yang sangat besar bagi penyedian bahan baku industri farmasi dan kosmetik.
Diperkirakan lebih dari 35.000 spesies biota laut memiliki potensi, sementara
yang dimanfaarkan baru 5.000. Secara potensial, nilai ekonomi total dari
produk perikanan dan bioteknologi kelautan Indonesia diperkirakan sebesar 82
miliar dollar AS per tahun.
(4)
Pertambangan Dan Energi,
Hampir 70 persen produksi minyak dan
gas bumi kita berasal dari kawasan pesisir dan laut. Indonesia memiliki 60
cekungan yang mengandung minyak dan gas bumi, dari 60 cekungan itu, 40 cekungan
terdapat di lepas pantai, 14 cekungan di pesisir, dan hanya 6 cekungan berada
di daratan. Total potensi kandungan sebesar 11,3 miliar barrel minyak bumi,
yakni 5,5 miliar barrel cadangan potensial dan 5,8 miliar barrel cadangan
terbukti.
Selain itu, diperkirakan cadangan gas
bumi adalah 101,7 triliun kaki kubik, yang terdiri dari cadangan terbukti 64,4
triliun dan cadangan potensial sebesar 37,3 triliun kaki kubik.
(5) Pariwisata Bahari,
Pemanfaatan sumberdaya kelautan yang marak terjadi
dewasa ini adalah pengembangan pariwisata berbasis kelautan (wisata bahari)
bahkan hingga menjadi produk pariwisata yang menarik dunia internasional.
Indonesia dengan Negara kepulauan memiliki banyak sekali titik – titik
penyelaman (dive spot) yang dapat dijadikan referensi untuk wisata
bahari, mulai dari kepulauan Raja Ampat di Irian Jaya, Kepulauan Wa-Ka-To-Bi di
Sulawesi, Kepulauan Karimunjawa di Jawa Tengah dan masih banyak lainnya. Dengan
keragaman flora dan fauna seperti terumbu karang dan berbagai jenis ikan yang
diperkirakan sekitar 263 jenis, Indonesia pada tahun 2001 mampu menyumbang US$
5.428 milyar dengan pariwisata baharinya untuk GDP.
(6) Transportasi Laut,
Potensi ekonomi perhubungan laut diperkirakan sekitar 14 miliar dollar AS
per tahun. Ini berdasarkan pada perhitungan bahwa sejak 15 tahun terakhir telah
dikeluarkan devisa sekitar 14 miliar dollar AS per tahun. Dana sebesar itu
untuk membayar armada pelayaran asing yang selama ini mengangkut 97 persen dari
total barang yang diekspor dan diimpor ke Indonesia. Dan untuk mengangkut 50
persen dari total barang yang dikapalkan antarpulau di wilayah Indonesia.
Di sektor jasa penyediaan tenaga kerja pelaut, potensinya pun luar biasa
besarnya. Pada tahun 2000 kebutuhan pelaut dunia sebanyak 1,32 juta orang
dengan gaji mencapai 18 miliar per tahun. Dari jumlah tersebut, Indonesia baru
mampu memasok sebanyak 34.000 orang (3 persen) dari total kebutuhan tenaga
pelaut dunia. Filipina 191.000 pelaut (25 persen) dan China sebanyak 104.000 pelaut (10
persen).
(7) Industri Dan Jasa Maritim,
Potensi ekonomi dari sektor industri dan jasa maritim hádala berupa galangan
kapal, coastal and offshore engineering, pabrik peralatan dan mesin perikanan,
pelabuhan laut, serta teknologi komunikasi dan informasi. Ekonomi kelautan ini
akan semakin strategis bagi bangsa Indonesia seiring dengan pergeseran pusat
kegiatan ekonomi dunia dari Poros Atlantik ke Poros Pasifik. Hampir 70 persen
dari total perdagangan dunia ada di kawasan ini. Sebanyak 75 persen dari
barang-barang yang diperdagangkannya ditransportasikan melalui laut Indonesia
dengan nilai sekitar 1.300 triliun dollar AS per tahun.
(8)
Pulau-Pulau Kecil,
Potensi pulau-pulau kecil di Indonesia
diperkirakan mencapai 10.000 pulau dari sejumlah 17.508 pulau. Jika berhasil
dikembangkan secara optimal dan berkelanjutan, pulau-pulau kecil ini bukan saja
akan menjadi sumber pertumbuhan baru, melainkan sekaligus akan mengurangi
kesenjangan pembangunan antarwilayah dan kelompok sosial.
(9) Sumber Daya Nonkonvensional.
Energi non konvensional adalah sumberdaya
kelautan non hayati tetapi dapat diperbaharui juga memiliki potensi untuk
dikembangkan di kawasan pesisir dan lautan Indonesia.. Keberadaan sumberdaya ini dimasa yang akan dating
semakin signifikan manakala energi sumber dari BBM semakin menipis. Jenis energi
kelautan yang berpeluang dikembangkan adalah ocean thermal energy conversion
(OTEC), energi kinetik dari gelombang, pasang surut dan arus, konversi
energi dari perbedaan salinitas. Perairan Indonesia adalah suatu wilayah
perairan yang sangat ideal untuk mengembangkan sumber energi OTEC. Hal ini
dimungkinkan karena OTEC didasari pada perbedaan suhu air laut permukaan dengan
suhu air pada kedalaman minimal 200C. Saat ini pilot plant OTEC
sedang dikembangkan di pantai utara Pulau Bali. Sumber energi kelautan lainnya,
antara lain energi yang berasal dari perbedaan pasang surut dan energi yang
berasal dari gelombang. Hal ini sedang dikembangkan oleh BPPT bekerja
sama dengan Norwegia di Pantai Baron, D.I Yogyakarta. Hasil dari kegiatan ini
merupakan masukan yang penting dan pengalaman yang bergunadalam upaya
mempersiapkan sumberdaya manusia dalam memanfaatkan energi non-konvensional.
No comments:
Post a Comment