Saturday, July 28, 2012

Pentingnya Memahami Aspek Kimia Dan Biologi Oseanografi Dalam Pembangunan Sektor Kelautan Indonesia Secara Umum (II)


Dalam membangun sektor kelautan Indonesia yang baik, kita perlu memiliki pemahaman yang lebih baik terhadap lingkungan laut dan berbagai proses yang berlangsung di dalamnya agar tidak salah dalam dalam mengambil keputusan. Hal ini penting untuk menghindari atau mengurangi terjadinya dampak negatif yang akan ditimbulkan pada ekosistem perairan laut itu sendiri.
      Dalam upaya tersebut, tidak dapat dilakukan hanya terhadap lautan itu sendiri. tetapi menyangkut segala aspek kelautan yang dapat mempengaruhi laut tersebut. Aspek-aspek tersebut diantaranya adalah aspek kimia dan biologi laut. Oleh karena itu, adalah sangat penting bagi kita untuk memahami kedua aspek tersebut terlebih dahulu sebelum melaksanakan pembangunan sektor kelautan.

Aspek Kimia Oseanografi
Pentingnya memahami aspek kimia oseanografi dalam pembangunan sektor kelautan Indonesia diantaranya adalah dalam pengelolaan kualitas air laut dan mengetahui peran laut dalam perubahan iklim sebagai akibat dari semakin memanasnya permukaan bumi akibat pemanasan global, terutama sebagai penyerap karbon (karbon sink).
-     Pengelolaan kualitas air laut
Karena kita akan membangun sektor kelautan maka kita juga perlu melihat terlebih dahulu bagaimana kondisi dan karakteristik laut yang akan kita kembangkan. Diantaranya adalah mengetahui kualitas air laut yang sangat besar dampaknya bagi kelangsungan pembangunan di bidang kelautan. Tujuan yang terpenting dari pengelolaan kualitas air laut adalah untuk menjaga fungsi atau keadaan laut sesuai atau mendekati keadaan kualitas awal sebelum adanya kegiatan pembangunan sektor perikanan dengan mengacu kepada parameter-parameter yang ditunjukkan oleh standar baku mutu lingkungan perairan laut. Parameter yang diambil dari aspek kimia yang berhubungan dengan pengelolaan ini adalah kadar nitrogen, kadar fosfat, kadar logam, oksigen terlarut, salinitas, derajat keasaman (pH), dan kebutuhan oksigen (BOD). Pengetahuan keseluruhan mengenai hal ini perlu dilakukan agar pemanfaatan lautan sebagai bagian dari pembangunan sektor kelautan dapat dilakukan secara berkelanjutan.
Ada banyak faktor yang menentukan kualitas air dan suatu lautan. Penurunan kualitas laut dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya adalah limbah kimia yang dapat berakibat secara langsung, kemudian kualitas atau keadaan perairan pantai dimana lautan harus selalu dipandang sebagai satu kesatuan ekosistem.
Masuknya zat-zat kimia ataupun tumpahan-tumpahan minyak di perairan laut akan sangat mempengaruhi biota-biota laut. baik meracuni secara langsung, menekan kehidupan organisme maupun merusak gen organisme. Hal ini akan mengakibatkan ketidakseimbangan terhadap kehidupan organisme laut lainnya. Penyebab lain menurunnya kualitas air laut adalah akibat proses sedimentasi yang terjadi di daerah pantai yangmempengaruhi tingkat kecerahan sehingga sinar matahari yang masuk ke dalam perairan terhalang oleh permukkan perairan. Pada akhirnya akan mempengaruhi kegiatan fotositesa tumbuhan laut dan berpengaruh terhadap jumlah oksigcn terlarut pada perairan tersebut. Kadar oksigen tcrsebut sangat penting bagi pernafasan ikan dan udang serta merupakan salah satu komponen utama untuk keperluan metabolisme organisme perairan.
Jika kita memiliki pengetahuan yang luas dan kuat dalam bidang kimia oseanografi, maka kita akan lebih berhati-hati dalam mengambil suatu kebijakan dalam pengelolaan air laut, termasuk arti pentingnya bagi pembangunan kelautan yang berkelanjutan. Sehingga perlu dilakukan suatu manajemen pengelolaan yang terpadu mulai dan daerah darat hingga laut.

Aspek Biologi Oseanografi
Aspek lain yang juga tidak kalah penting dipelajari dalam pembangunan sektor kelautan adalah biologi oseanografi atau ilmu mengenai biota yang ada di laut. Pentingnya memahami ilmu tersebut diantaranya adalah mengetahui lokasi daerah penangkapan melalui pola persebaran ikan dan menentukan daerah perlindungan atau kawasan konservasi.
-     Mengetahui lokasi daerah penangkapan
Pengembangan suatu kawasan perairan untuk menjadi daerah penangkapan ikan dibutuhkan berbagai informasi dan teknologi agar tujuan pemanfaatan tersebut dapat tercapai. Tujuan tersebut adalah bagaimana mendapatkan sumberdaya ikan sebanyak mungkin dan menguntungkan, menguntungkan karena operasi penangkapan dilakukan secara efisien dan efektif. Dengan demikian untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan informasi keberadaan daerah penangkapan ikan. Untuk membantu mencari lokasi daerah penangkapan ikan dibutuhkan pengetahuan tentang kesuburan perairan.
Untuk mengetahui tingkat kesuburan perairan kita membutuhkan bantuan ilmu biologi khususunya pemahaman mengenai rantai makanan. Ini penting, karena kita menganggap dalam ekosistem laut terdapat keterkaitan antara biota yang satu dengan lainnya, seperti halnya biota dengan lingkungannya. Dengan mempelajarinya kita bisa mengetahui species apa yang menjadi indikator bagi kesuburan perairan.
Salah satu species yang bisa dijadikan sebagai indikator bagi kesuburan perairan adalah fitoplankton. Fitoplanklon memegang peranan yang sangat penting dalam transfer energi dan rantai makanan (food chain) yang berlangsung di ekosistem perairan, Besar kecilnya nilai kelimpahan dan komposisi spesies ini menunjukkan tingkat kesuburan yang ada di suatu perairan. Kesuburan suatu perairan pada umumnya akan merangsang kegiatan biologis lainnya sehingga pada akhirnya juga akan meningkatkan kelimpahan sumberdaya hayati perairan tersebut.
-     Menentukan daerah perlindungan atau kawasan konservasi.
Salah satu bagian ilmu dalam biologi oseanografi yang berperan dalam menentukan daerah perlindungan atau kawasan konservasi adalah pola hidup species. Khusus dalam permasalahan ini, pengetahuan tersebut sangat berperan dalam membuat zonasi di dalam kawasan konservasi.
Seperti konsep yang sering dibicarakan pada tulisan sebelumnya, dalam menentukan luasan kawasan konservasi, kita harus berbasis kepada ekosistem dan bukan administrasi. Karena setiap species yang akan kita lindungi pasti memiliki keterkaitan dan hubungan dengan species lain maupun lingkungan di sekitarnya.
Kawasan konservasi dilakukan terhadap species-species yang dianggap berada di ambang kepunahan, sehingga diharapkan kelestariannya akan tetap terjaga. Sebelum melakukan konservasi, terlebih dahulu kita harus mengetahui karakteristik dari species tersebut. Diantaranya adalah pola migrasi, pola makan, pola kawin, dll yang mempengaruhi kehidupan species tersebut. Dengan melakukan pemahaman terhadap hal tersebut maka dalam pembuatan zonasi tidak akan mendapatkan kesulitan.
            Setelah memahami dengan baik ilmu biologi oseanografi, maka kita akan tahu daerah mana yang akan kita jadikan daerah penangkapan dan daerah mana yang akan kita jadikan sebagai daerah perlindungan atau kawasan konservasi. Selanjutnya kita bisa terhindar dari kesalahan dalam pembuatan kebijakan yang berdampak buruk terhadap ekosistem laut, sehingga pembangunan kelautan dapat berjalan dengan baik dan berkelanjutan.    

No comments:

Post a Comment