Dominansi makroalgae pada terumbu karang lebih besar dipengaruhi
oleh besar kecilnya keberadaan
herbivore dibandingkan dengan keberadaan/komposisi nutrien dalam yang dimiliki oleh
sebuah kawasan perairan, hal
ini disebabkan oleh ; 1) Sifat makroalga menempel dan itu langsung menempel subtract terumbu karang; 2) Penempelan itu
salah satunya menyebabkan gangguan secara langsung terhadap zooxzantela yang bersimbiosis dengan karang tersebut dan bisa menyebabkan zooxzantela
meninggalkan karang sehingga dapat mengakibatkan kematian karang;
Sehingga dalam kondisi dimana herbivor berperan dalam lingkungan
tersebut dan sebagai konsumen dari makroalga yang tumbuh disekitar karang akan
menyebabkan terminimalisirnya kelimpahan
makroalga dan dengan sendirinya akan
berkurang seiring dengan penambahan populasi dari herbivor.
Terkait dengan kelebihan nutrient pada suatu perairan,
hal tersebut akan berpengaruh terhadap pertumbuhan makroalga, sehingga dengan adanya peran herbivor kelebiahan nutrient
tersebut tidak akan banyak pengaruhnya terhadap kehidupan terumbu karang. Dengan kata lain
kelebihan nutrien di suatu perairan akan dapt diatasi dengan kehadiran herbivor
di lingkungan tersebut;
Namun tidak di pungkiri bahwa keberlangsungan hidup
terumbu karang juga dipengaruhi faktor-faktor lain selaian makroalga, nutrisi
dan herbivore.
Peran penting herbivor dalam meminimalisir keberadaan makroalga yang
menjadi salah satu peyebab keruskan karang telah diuji oleh Prof. Jamaludin
Jompa bersama dengan Laurence J. McCook, dengan beberapa point
penting sebagai berikut;
a. Penurunan
tingkat herbivora atau meningkatkan pasokan nutrisi akan menyebankan
meningkatnya kelimpahan makroalga yang akan meyebabkan terjadinya persaingan
yang sangat kompetitif antara makroalga dan karang;
b.
Eksperimental
dengan penghilangan herbivora akan mengakibatkan peningkatan yang signifikan
dalam kematian jaringan karang. Manipulasi insitu timbal balik karang dan
makroalga telah menunjukkan bahwa terumbu juga menghambat pertumbuhan
makroalga, meskipun jenis variegata L. jelas merupakan dominan kompetitif.
Kekuatan inhibisi kompetitif ini ditunjukkan oleh pertumbuhan jaringan atau
pemulihan (ke bawah) di atas kerangka telanjang, yang secara konsisten terjadi
pada tidak adanya pesaing makroalga. Kekuatan interaksi kompetitif ini
ditunjukkan lebih lanjut oleh efek besar ukuran dan oleh efek kompetitif yang
kuat pada semua tingkat perawatan lain faktor-faktor herbivor dan nutrisi;
c. Pentingnya herbivora pada pertumbuhan makroalga adalah untuk mencegah pertumbuhan berlebih pada
karang. Dengan demikian, herbivor memainkan peran penting dalam mencegah karang
bercabang untuk menjadi sepenuhnya ditumbuhi oleh makroalga.
d. Penambahan nutrisi tidak memiliki signifikan efek pada karang secara
keseluruhan, tapi dampak yang kecil terhadap pertumbuhan makroalga dan karang
akibat kematian jaringan ketika herbivora tidak dilibatkan
e. Efek nutrisi pada
pertumbuhan makroalga hanya menyebabkan efek kompetitif di karang ketika
herbivor tidak cukup untuk mengkonsumsi makroalga kelebihan pertumbuhan dan
bahwa baik herbivora dan efek gizi di karang bergantung pada kekuatan dan hasil
dari interaksi kompetitif antara karang dan makroalga;
f.
Penambahan nutrisi
dilakukan secara signifikan meningkatkan angka kematian jaringan karang. Walaupun demikian
dapat di katakan bahwa nutrisi berpengaruh secara keseluruhan terhadap kematian
jaringan terumbu karang namun tidak
signifikan atau sangat kecil dibandingkan dengan efek dari herbivore;
Benang merah dari
hasil studi ini menunjukkan kekuatan relatif dari makroalga persaingan,
herbivor, dan pasokan nutrisi dalam mempengaruhi kelangsungan hidup
karang. Pertumbuhan makroalga pesaing
yang berlebih akan memiliki efek yang kuat pada karang. Herbivor juga memiliki
efek yang kuat, tetapi hanya secara tidak langsung dengan membatasi pertumbuhan
makroalga pesaing. Efek peningkatan nutrisi dalam percobaan ini kecil dan hanya
diungkapkan dalam ketiadaan herbivora. Secara keseluruhan, hasilnya mendukung
pandangan mekanistik bahwa persaingan antara karang dan kelimpahan makroalga
diatur oleh kontrol herbivora makroalga dan peningkatan gizi hanya akan
mempengaruhi kelimpahan makroalga dan karenanya daya saing ketika herbivora
sangat langka, baik secara alami atau sebagai hasil dari dampak manusia .
Meskipun hasil
studi ini sampai batas tertentu khusus untuk kombinasi tertentu dari spesies
karang dan makroalga (dan juga herbivora dan gizi tertentu rezim di situs
eksperimental) dan tidak boleh digeneralisir.
No comments:
Post a Comment